Selasa, 17 Mei 2011

"Cinta aja gak cukup"

Dia ada, tapi sebenernya Dia gak ada....Dia gak ada tapi sebenernya Dia ada. Aku sudah lama kagum sama Dia, setiap saat memikirkan Dia. Dia sangat baik sama aku, kita berdua setiap hari selalu sms-an tapi....Kami hanya sebatas teman...Hanya sebatas sahabat saja. Dan bagiku itu sudah sangat indah (sedih sih sebenernya ).
Aku gak ngerti apakah ini cinta atau bukan, tapi Dia adalah satu satunya orang yang membuat hidup aku jadi lebih terang.

Dia sosok yang tampan dengan seragam polisinya, badannya yang tegap, kharismatik, pintar, lucu. Dia gak pernah bilang "nggak" tiap kali aku minta tolong, padahal Dia lagi sibuk banget, terakhir aku sedang demam tinggi, Dia yang menungguiku, dari pagi aku tertidur sampai menjelang sore, Dia tetap duduk terpaku disampingku untuk menjagaku. Beda banget dengan sosok pacarku yang udah hampir setahun menjadi cowokku. Pacarku enggak pernah merespon apa yang ada di dalam pikiranku. Pacarku cenderung pasif. Nggak peduli. Suka asyik dengan dirinya sendiri. Jadi setahun punya pacar rasanya tetep ngejomblo. Kalau kata orang dalam berhubungan tuh harus ada "Take and Give" tapi dengan pacarku aku tidak menemukan semua itu.

Aku masih berharap suatu hari pacarku akan berubah, toh kalau aku putus dengan pacarku, aku juga gak bakalan jadian sama Dia, ceweknya Dia yang di kampung kan sayang banget sama Dia, aku gak bakalan otak-atik hubungan mereka yang udah solid....

Dan sore itu pacarku muncul seperti biasa kerumahku, pacarku dekil banget bajunya, rambutnya gak rapih, pakai jeans yang udah belel, Ah..kontras banget dengan si Dia yang selalu wangi dan berpenampilan keren. Dan ketika bayang bayang Dia muncul, sekuat tenaga aku menepisnya jauh-jauh dari benakku.
Setelah menyapaku, pacarku dengan cuek duduk di depan TV dan menyalakan play station. Nggak lama kemudian ia sudah asyik dengan play stationnya. Hatiku miris, pacarku terlalu asyik dengan dirinya sendiri. Pacarku gak pernah nanya dengan sikap mesra, apa kegiatanku hari ini, capek enggak, ada yang bisa dibantu. Pertanyaan standar dari seorang cowok untuk ceweknyalah. Sampai akhirnya aku bilang "Kita musti bicara...Tentang kita, Tentang hubungan kita..." dan pacarku masih asyik dengan play stationnya sambil berkata "Ya apa, kita baik baik ajakan." lalu aku bilang "Aku ngerasa kamu gak perhatian, kamu gak pernah berubah dari dulu, kamu bilang cinta aku, cinta aja gak cukup...Tapi harus ada sesuatu yang bisa membuat kita hepi kalo ketemu. Nggak hambar..."
"Jadi kamu gak hepi kalo ketemu aku?" tiba tiba aja matanya berubah menjadi merah. Aku jawab "Bukan gitu, aku sayang sama kamu. Tapi aku pengen kamu jadi lebih baik. Kamu lebih rapih, kamu gak ngabisin waktu kamu hanya untuk main game..." Aku menunduk sedih, dua air bening melesat lembut jatuh membasahi pipiku. Dan gak ada sepuluh detik aku menunduk, mengusap air mata, ketika aku mengangkat wajah, ternyata pacarku sudah tidur, dengan kepala menyandar di sofa. Nyebelin banget kan.

Dan ketika aku ceritain ke temen-temen dikampus, temen-temenku bilang "lo itu cantik! lo itu keren! lo itu pinter! kata pak Ustadz  lo itu solehah!, kata Pak RT lo warga yang baik karena sopan dan santun!, Kata orang duafa lo itu baik suka ngasih sedekah sama mereka!, Kata nyokap lo, lo itu anak yang santun sedunia, dan kata gue lo sahabat terindah dikampus! Masak lo bisa bertahan sama cowok kayak dia?! hehehe (salam manis buat temen temen kampus Widya Dharma khususnya kelas P)

Itulah kenapa aku merasa sangat bahagia dengan si Dia, Tuhan seakan mengirimkan satu "malaikat" untukku, untuk menjagaku, dan untuk membuatku bahagia. Ketika kami sedang menghabiskan waktu duduk di teras depan rumah, aku bergumam Ah..andai Dia tau kalau aku sangat menyayangi kamu. Andai aku diperbolehkan menyandar sejenak kepalaku dibahunya, sekedar melepas lelah hati atas sikap pacarku... Dalam hatiku berkata "Allah, ternyata hanya Engkau yang tidak pernah mengecewakanku. Yang bisa tau perasaanku. Yang tau sepiku. Bagaimana juga Dia manusia biasa, Dia gak pernah bisa membaca isi hati hamba yang sedang lara...Tapi Engkau pasti bisa membacanya, iyakan Tuhan?"
Dan sekarang aku baru tau dari sahabatku kalau Dia pernah bilang "Tuhan, hanya Engkau yang tau, hamba sayang dengan opi, kenapa hamba bisa hepi deket sama dia?padahal hamba sudah memiliki kekasih"
Ya..memang hati manusia enggak pernah bisa diduga dan dibaca...


(Untuk setetes "Embun" terindah yang pernah aku kenal, dalam kesabarannya dan ketulusannya)

1 komentar:

  1. Yang jelas setetes embun itu akan slalu ad dan kan slalu menyapa mu

    BalasHapus