Selasa, 28 Juni 2011

Aku dan Malaikat putih

Tidak ada seorangpun yang menginginkan kekurangan di dalam dirinya, meski kesempurnaan juga mustahil dimiliki seseorang. Temanku bukan cowok kasar apalagi tempramental. Bahkan sebaliknya, dia punya senyum yang setiap orang berhak mendapatkannya. Dia tidak segan mengulurkan bantuan untuk siapapun yang membutuhkannya. Tapi keberadaannya sering tidak di harapkan dilingkungannnya. Lalu apa yang kurang didalam dirinya? Pigmen, itu jawabannya. Dia lahir sebagai manusia albino, rambut dan kulitnya memutih tak wajar. Keadaan seperti itu membuatnya tak bisa pilih pilih teman, terlebih lagi pacar. Dia pernah menitikan air mata ketika menyaksikan video klip lagu Chrisye "Seperti Yang Kau Minta" yang bercerita tentang seorang cowok albino mendambakan seorang cewek yang diidamkannya. Dia tau pasti, apa akhir dari yang didambakannya, Luka!.

Suatu ketika dia mencari alamat teman di sebuah perkampungan, seperti biasa dia menjadi pusat perhatian orang. Anak-anak langsung mengerumuni dia sambil bernyanyi "Bule masuk kampung...Bule masuk kampung...!" "ini bule apa habis nyebur ke air mendidih sih?, kok bulu mata ikut memutih?". Dia berusaha tersenyum meski dibalik dadanya dia merasakan luka yang lumayan sakit.

Aku adalah teman satu kelasnya, kadang aku merasa kesal dengan sikap teman-temanku yang memandang sebelah mata terhadapnya. Apa mereka berfikir dia tidak punya hati, ketika mereka berkata-kata pedas terhadapnya. Apakah dia yang memilih menjadi seperti ini? bahkan dia harus kesulitan melihat tulisan dipapan tulis karena keterbatasan matanya. aah...andai waktu itu aku bisa membelikannya kacamata untuknya, tapi aku hanya mampu menukar posisi tempat dudukku untuknya. Agar dia bisa duduk lebih depan dan bisa melihat tulisan dengan sedikit jelas.

Didalam hidupku mengenal seorang albino adalah hal yang biasa. Jauh ketika aku masih kecil aku sudah mengenal seorang anak albino. Bahkan ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar aku sudah memahami karakter, kekurangan, dan perasaan menjadi seorang seperti dia. Teman kecilku selalu di pingit oleh kedua orangtuanya hanya karena tidak mau anaknya di olok-olok orang. Aku pernah membawanya pergi dan mengajaknya main kerumahku. Dia kuberi rangginang, sejenis makanan terbuat dari ketan hitam, dia      tanya ini makanan apa, aku jawab ini tai tikus karena bentuknya memang mirip. Kupaksa dia makan walau dia berontak tak mau, ketika dia kunyah rasanya enak dan dia tersenyum..... sampai dirumah dia cerita sama mamahnya kalo dirumahku dia dikasi kotoran tikus heheheh....

Andai saja didunia ini manusia tidak melihat cantik, ganteng, warna kulit. Pasti persahabatan itu indah. Ketika ku dengar dari mulutnya, dia tidak pernah mengaharap semua kebaikannya dibalas, tetapi begitu kejamkah perlakuan makhluk di dunia terhadapnya. Ketika dia habis mengeluarkan uang SPP nya demi seorang teman yang sakit untuk berobat, dan diperjalanan pulang tiba-tiba seorang pengemis menyebrang. Dia telah berusaha menghindar, dan pengemis itupun selamat, tapi motornya terpuruk ke bahu jalan dan menimpa palang besi. Pengimis yang tadi diselamatkannya datang menghampirinya, ternyata datang bukan untuk menolongnya tapi untuk mengambil dompet dan ponselnya. Dia hanya memandangi tubuhnya yang berlumuran darah tanpa bisa berbuat apa-apa. Jiwanya menangis ketika selama dua hari dirumah sakit tak ada satupun yang membesuknya, kemanakah orang-orang yang selama ini dia tolong. Aku ikut menahan tangis dan ikut merasakan luka dihatinya. Untunglah aku bukan bagian dari orang-orang yang ada diceritanya, karena sampai saat ini aku masih disampingnya untuk mendengarkan cerita-ceritanya dan mendukungnya sebagai sahabatnya. 

3 komentar:

  1. KOSONG YANG TERENGKUH..
    ANGIN YANG DATANG DAN PERGI..
    DIAM ADALAH JAWABAN..
    MENCOBA MEMAHAMI BURAM NYA MAKNA..
    TENTANG APA YANG TERLIHAT..
    TENTANG APA YANG TERASA..
    PERIH INI ENTAH KARENA APA..
    GURAT NYA TERASA DI SUDUT HATI..
    TAPI KEMARAHAN BUKANLAH SUATU PEMBENARAN..
    MEMBIARKAN INI MENJADI RAMBU..
    UNTUK TETAP TEGAR..
    MESKI WARNA HIDUP..
    TERKADANG TAK SESUAI..
    DENGAN CORAK YANG DI INGINKAN...

    (Untuk sahabat dari sahabatku)

    Kala sahabat bersedih, sesungguhnya dia membutuhkan telinga kita untuk mendengarkan tangisnya, mengharapkan tangan kita untuk menyeka air mata dan menggengam erat tangannya hingga dia sadar bahwa masih ada sahabat untuknya. (salut buat kamu non)

    BalasHapus
  2. Hmmm sedih ka opi kpn siaran lgi gelaran carita nya kmn

    BalasHapus
  3. Kangen gelaran cerita kak opi kinanti

    BalasHapus