Kamis, 09 Juni 2011

Seharusnya kamu tak menyuruhku untuk menelponnya

Sore itu suara handphoneku berbunyi, sebuah pesan masuk di handphoneku, isinya dari nomer yang tidak aku kenal “Pi.. bisa tolong telponin seseorang gak? kalo bisa nanti aku isikan pulsa..” aku balas bertanya “ini siapa...?”. Ternyata SMS itu dari seorang teman kampusku dulu, dia bilang dia sedang kangen banget dengan seorang cowok, dan aku disuruhnya untuk menghubungi cowok itu dan bilang agar dia menelponnya atau mengiriminya SMS. Temanku merasa cowoknya sudah dingin dan enggan untuk menghubunginya lagi, hatinya sedang galau dan tak menentu. Jujur aku enggan untuk menghubungi nomor telpon yang diberikan temanku, pertama aku gak kenal dengan cowok itu, dan kedua bagaimana kalau cowok itu berbalik suka ke aku dan terus menghubungiku, bukannya ke PD an tapi apapun bisa saja terjadikan? Tapi aku merasakan apa yang temanku rasakan, aku pernah berada di posisi seperti dia, dan waktu itupun aku melakukan hal yang sama menyuruh salah satu temanku untuk menghubungi pacarku. Akhirnya aku terpaksa menghubungi nomor itu demi temanku.

Ketika ku telpon “ini siapa?... “ suara cowok diseberang sana bertanya, lalu kuperkenalkan diriku dan mengatakan tujuanku menelponnya, dia sedang berada di kolam renang saat itu. Dia acuh tak acuh ketika membicarakan tentang temanku, dia malah fokus mencari tau tentang aku. Benar dugaanku sepanjang hari dia menghubungiku lewat SMS, dan sepanjang hari temanku bertanya kenapa cowoknya belum juga menghubungi dia. Aku jadi pusing, gak mungkin aku bilang cowokmu lagi SMS in aku, akhirnya dengan sedikit memaksa ku suruh dia menghubungi temanku, dia menyanggupinya dengan barter alamat facebook ku.  Sebenernya siapa peduli dengan mereka kalau bukan karena temanku, lagipula aku jadi penasaran cowok seperti apa yang disukai temanku, temanku cantik. Seganteng apa sih dia...

Malamnya cowok itu SMS minta aku confirm pertemanan di facebook, dan ketika kubuka laptopku dan login, ada sebuah nama yang menunggu untuk aku confirm, oh jadi ini cowok yang bikin  temanku tergila-gila, tapi apa benar ini? Ku cari-cari foto dialbumnya tetap sama tidak jauh beda dengan foto profilnya, tapi kenapa temanku suka dia, dia bukan cowok ganteng yang kubayangkan. Dan anehnya tidak ada nama temanku sebagai teman bersama. Ketika kutanyakan pada temanku ternyata saat itu juga cowoknya telah menghapusnya dari pertemanan. Cowok itu malah gencar mendekatiku.

Aku cuma mau bilang sama temanku, kamu cantik dia gak pantes buat kamu, kamu terlalu cantik buat dia. Cinta memang soal hati, tapi hatimu yang tulus gak layak buat hatinya. Aku baru sehari mengenal dia tapi aku sudah tau lelaki seperti apa dia. Malam itu juga aku hapus dia dari daftar pertemanan di facebookku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar